Riekha Pricilia

Perempuan, 21 Tahun

Riau, Indonesia

Tiga sifat manusia yang merusak adalah : kikir yang dituruti, hawa nafsu yang diikuti, serta sifat mengagumi diri sendiri yang berlebihan. <div style='background-color: none transparent;'></div>
::
PLAY
Faceblog-Riekha
Shutdown

Navbar3

Search This Blog

Jumat, 30 November 2012

Tugas PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MANUSIA



A.    Definisi pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan
Ø  perubahan fisik
Ø  peningkatan jumlah sel
Ø  ukuran
Ø  kuantitatif
Ø  tinggi badan, berat badan, ukuran tulang, gigi
Ø  pola bervariasi
Perkembangan :
Ø  kualitatif
Ø  maturation
Ø  sistematis, progresif dan berkesinambungan
B. Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang
1. Faktor genetik
*      faktor keturunan -- masa konsepsi
*      bersifat tetap atau tidak berubah sepanjang kehidupan
*      menentukan beberapa karakteristik seperti jenis  kelamin, ras, rambut, warna mata, pertumbuhan fisik, sikap tubuh dan beberapa keunikan psikologis seperti temperamen
*      Potensi genetik yang bermutu hendaknya dapat berinteraksi dengan lingkungan secara positif sehingga diperoleh hasil akhir yang optimal.


2. Faktor eksternal / lingkungan
*      mempengaruhi individu setiap hari mulai konsepsi sampai akhir hayatnya, dan sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan
*      faktor eksternal yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya 
a.  Keluarga
*      nilai, kepercayaan, adat istiadat, dan pola interaksi dan komunikasi.
*      Fungsi :bertahan hidup, rasa aman, perkembangan emosi dan sosial, penjelasan mengenai masyarakat dan dunia, dan membantu mempelajari peran dan perilaku
b. Kelompok teman sebaya
*      lingkungan yang baru dan berbeda, memberi pola dan struktur yang berbeda dalam interaksi dan komunikasi, dan memerlukan gaya perilaku yang berbeda.
*      fungsi: belajar kesuksesan dan kegagalan, memvalidasi dan menantang pemikiran dan perasaan, mendapatkan penerimaan, dukungan dan penolakan sebagai manusia unik yang merupakan bagian dari keluarga; dan untuk mencapai tujuan kelompok dengan memenuhi kebutuhan dan harapan.
c. Pengalaman hidup
pengalaman hidup dan proses pembelajaran dapat membiarkan individu berkembang dengan mengaplikasikan apa yang telah dipelajari.
      Tahapan proses pembelajaran
*      mengenali kebutuhan
*      penguasaan ketrampilan
*      menjalankan tugas
*      integrasi ke dalam seluruh fungsi
*      mengembangkan penampilan perilaku yang efektif.
d. Kesehatan
*      Tingkat kesehatan --- respon individu terhadap lingkungan dan respon orang lain pada individu
*      Kesehatan prenatal (sebelum bayi lahir) mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan dari fetal (janin)
*      Nutrisi adekuat 
*      Keseimbangan antara istirahat, tidur dan olahraga 
*      Kondisi sakit --- ketidakmampuan untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan --- tumbuh kembang terganggu
e. Lingkungan tempat tinggal
Musim, iklim, kehidupan sehari-hari dan status  sosial ekonomi
C. Tahap-tahap Tumbuh Kembang Manusia
1. Neonatus (lahir – 28 hari)
Pada tahap ini, perkembangan neonatus sangat memungkinkan untuk dikembangkan sesuai keinginan. Implikasi keperawatan : membantu orang tua untuk mengidentifikasi dan menemukan kebutuhan yang tidak ditemukan.
2. Bayi (1 bulan – 1 tahun)
Bayi usia 1-3 bulan :
*      mengangkat kepala
*      mengikuti obyek dengan mata
*      melihat dengan tersenyum
*      bereaksi terhadap suara atau bunyi
*      mengenal ibunya dengan penglihatan, penciuman, pendengaran dan kontak
*      menahan barang yang dipegangnya
*      mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh
Bayi usia 3-6 bulan :
*      mengangkat kepala sampai 90°
*      mengangkat dada dengan bertopang tangan
*      belajar meraih benda-benda yang ada dalam jangkauannya atau diluar jangkauannya
*      menaruh benda-benda di mulutnya,
*      berusaha memperluas lapang pandang
*      tertawa dan menjerit karena gembira bila diajak bermain
*      mulai berusaha mencari benda-benda yang hilang
Bayi 6-9 bulan :
*      duduk tanpa dibantu
*      tengkurap dan berbalik sendiri
*      merangkak meraih benda atau mendekati seseorang
*      memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang lain
*      memegang benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk
*      bergembira dengan melempar benda-benda
*      mengeluarkan kata-kata tanpa arti
*      mengenal muka anggota keluarga dan takut pada orang lain
*      mulai berpartisipasi dalam permainan tepuk tangan
Bayi 9-12 bulan :
*      berdiri sendiri tanpa dibantu
*      berjalan dengan dituntun
*      menirukan suara
*      mengulang bunyi yang didengarnya
*      belajar menyatakan satu atau dua kata
*      mengerti perintah sederhana atau larangan
*      minat yang besar dalam mengeksplorasi sekitarnya
*      ingin menyentuh apa saja dan memasukkan benda-benda ke mulutnya
*      berpartisipasi dalam permainan
Implikasi keperawatan : mengontrol lingkungan sekitar bayi sehingga kebutuhan perkembangan fisik dan psikologis bayi dapat terpenuhi.
3. Todler (1-3 tahun)
                  peningkatan kemampuan psikososial dan perkembangan motorik
      Anak usia 12-18 bulan :
*      mulai mampu berjalan dan mengeksplorasi rumah serta sekeliling rumah
*      menyusun 2 atau 3 kotak
*      dapat mengatakan 5-10 kata
*      memperlihatkan rasa cemburu dan rasa bersaing
      Anak usia 18-24 bulan :
*      mampu naik turun tangga
*      menyusun 6 kotak
*      menunjuk mata dan hidungnya
*      menyusun dua kata
*      belajar makan sendiri
*      menggambar garis di kertas atau pasir
*      mulai belajar mengontrol buang air besar dan buang air kecil
*      menaruh minat kepada apa yang dikerjakan oleh orang yang lebih besar
*      memperlihatkan minat kepada anak lain dan bermain-main dengan mereka
Anak usia 2-3 tahun :
*      anak belajar meloncat, memanjat, melompat dengan satu kaki
*      membuat jembatan dengan 3 kotak
*      mampu menyusun kalimat
*      mempergunakan kata-kata saya
*      Bertanya
*      mengerti kata-kata yang ditujukan kepadanya
*      menggambar lingkaran
*      bermain dengan anak lain
*      menyadari adanya lingkungan lain di luar keluarganya
      Implikasi keperawatan : keamanan sangat penting. Strategi untuk mencegah risiko keselamatan harus dilakukan secara seimbang agar perkembangan anak tetap optimal.
4. Pre sekolah (3-6 tahun)
Dunia pre sekolah berkembang. Selama bermain, anak mencoba pengalaman baru dan peran sosial. Pertumbuhan fisik lebih lambat.
Anak usia 3-4 tahun:
*      berjalan-jalan sendiri mengunjungi tetangga
*      berjalan pada jari kaki
*      belajar berpakaian dan membuka pakaian sendiri
*      menggambar garis silang
*      menggambar orang (hanya kepala dan badan)
*      mengenal 2 atau 3 warna
*      bicara dengan baik
*      bertanya bagaimana anak dilahirkan
*      mendengarkan cerita-cerita
*      bermain dengan anak lain
*      menunjukkan rasa sayang kepada saudara-saudaranya
*      dapat melaksanakan tugas-tugas sederhana.
Anak usia 4-5 tahun :
*      mampu melompat dan menari
*      menggambar orang terdiri dari kepala, lengan dan badan
*      dapat menghitung jari-jarinya
*      mendengar dan mengulang hal-hal   penting dan cerita
*      minat kepada kata baru dan artinya
*      memprotes bila dilarang apa yang diinginkannya
*      membedakan besar dan kecil
*      menaruh minat kepada aktivitas orang dewasa.
Anak usia 6 tahun:
*      ketangkasan meningkat
*      melompat tali
*      bermain sepeda
*      menguraikan objek-objek dengan gambar
*      mengetahui kanan dan kiri
*      memperlihatkan tempertantrum
*      mungkin menentang dan tidak sopan
      Implikasi keperawatan : beri kesempatan untuk bermain dan berinteraksi sosial
5. Usia sekolah (6-12 tahun)
      Kelompok teman sebaya mempengaruhi perilaku anak. Perkembangan fisik, kognitif dan sosial meningkat. Anak meningkatkan kemampuan komunikasi.
Anak usia 6-7 tahun :
*      membaca seperti mesin
*      mengulangi tiga angka mengurut ke belakang
*      membaca waktu untuk seperempat jam
*      anak wanita bermain dengan wanita
*      anak laki-laki bermain dengan laki-laki
*      cemas terhadap kegagalan
*      kadang malu atau sedih
*      peningkatan minat pada bidang spiritual

Anak usia 8-9 tahun:
*      kecepatan dan kehalusan aktivitas motorik meningkat
*      menggunakan alat-alat seperti palu
*      peralatan rumah tangga
*      ketrampilan lebih individual
*      ingin terlibat dalam segala sesuatu
*      menyukai kelompok dan mode
*      mencari teman secara aktif
Anak usia 10-12 tahun:
*      pertambahan tinggi badan lambat
*      pertambahan berat badan cepat
*      perubahan tubuh yang berhubungan dengan pubertas mungkin tampak
*      mampu melakukan aktivitas seperti mencuci dan menjemur pakaian sendiri
*      memasak, menggergaji, mengecat
*      menggambar, senang menulis surat atau catatan tertentu
*      membaca untuk kesenangan atau tujuan tertentu
*      teman sebaya dan orang tua penting
*      mulai tertarik dengan lawan jenis
*      sangat tertarik pada bacaan, ilmu pengetahuan
Implikasi keperawatan : memberikan waktu dan energi agar anak dapat mengejar hoby dan aktivitas sekolah. Mengakui dan mendukung prestasi anak.
6. Remaja (12-18/20 tahun)
*      Konsep diri berubah sesuai dengan perkembangan biologi
*      Mencoba nilai-nilai yang berlaku
*      Pertambahan maksimum pada tinggi,berat badan
*      Stres meningkat terutama saat terjadi konflik
*      Anak wanita mulai mendapat haid, tampak lebih gemuk
*      Berbicara lama di telepon, suasana hati berubah-ubah (emosi labil), kesukaan seksual mulai terlihat
*      menyesuaikan diri dengan standar kelompok
*      anak laki-laki lebih menyukai olahraga, anak wanita suka bicara tentang pakaian, make-up
*      hubungan anak-orang tua mencapai titik terendah, mulai melepaskan diri dari orang tua
*      takut ditolak oleh teman sebaya
*      Pada akhir masa remaja : mencapai maturitas fisik, mengejar karir, identitas seksual terbentuk, lebih nyaman dengan diri sendiri, kelompok sebaya kurang begitu penting, emosi lebih terkontrol, membentuk hubungan yang menetap.
Implikasi keperawatan: bantu remaja untuk mengembangkan kemampuan koping atau strategi mengatasi konflik.
7. Dewasa muda (20-40 tahun)
*      Gaya hidup personal berkembang.
*      Membina hubungan dengan orang lain
*      ada komitmen dan kompetensi
*      membuat keputusan tentang karir, pernikahan dan peran sebagai orang tua
*      Individu  berusaha mencapai dan menguasai dunia, kebiasaan berpikir rasional meningkat
*      pengalaman pendidikan, pengalaman hidup dan kesempatan dalam pekerjaan meningkat.
            Implikasi keperawatan : menerima gaya hidup yang mereka pilih, membantu dalam penyesuaian diri, menerima komitmen dan kompetensi mereka, dukung perubahan yang penting untuk kesehatan.


8. Dewasa menengah (40-65 tahun)
*      Gaya hidup mulai berubah karena perubahan-perubahan yang lain, seperti anak meninggalkan rumah
*      anak-anaknya telah tumbuh dewasa dan mulai meninggalkan rumah
*      dapat terjadi perubahan fisik seperti muncul rambut uban, garis lipatan pada muka, dan lain-lain
*      waktu untuk bersama lebih banyak
*      Istri menopause, pria ingin merasakan kehidupan seks dengan cara menikah lagi (dangerous age).
Implikasi keperawatan: bantu individu membuat perencanaan sebagai antisipasi terhadap perubahan hidup, untuk menerima faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan kesehatan dan fokuskan perhatian individu pada kekuatan, bukan pada kelemahan.
9. Dewasa tua
a. Young-old (tua-muda), 65-74 tahun : beradaptasi dengan masa pensiun (penurunan penghasilan), beradaptasi dengan perubahan fisik, dapat berkembang penyakit kronik.
      Implikasi keperawatan: bantu individu untuk menjaga aktivitas fisik dan sosialnya, mempertahankan interaksi dengan kelompok sebayanya.
b. Middle-old (tua-menengah), 75-84 tahun : diperlukan adaptasi terhadap penurunan kecepatan dalam pergerakan, kemampuan sensori dan peningkatan ketergantungan terhadap orang lain.
      Implikasi keperawatan: bantu individu untuk menghadapi kehilangan (pendengaran, penglihatan, kematian orang tercinta).
c. Old-old (tua-tua), 85 tahun keatas : terjadi peningkatan gangguan kesehatan fisik.

D. Fase fase Perkembangan Manusia
Tahap tahap perkembangan manusia memiliki fase yang cukup panjang. Untuk tujuan pengorganisasian dan pemahaman, kita umumnya menggambarkan perkembangan dalam pengertian periode atau fase perkembangan. Klasifikasi periode perkembangan yang paling luas digunakan meliputi urutan sebagai berikut: Periode pra kelahiran, masa bayi, masa awal anak anak, masa pertengahan dan akhir anak anak, masa remaja, masa awal dewasa, masa pertengahan dewasa dan masa akhir dewasa. Perkiraan rata rata rentang usia menurut periode berikut ini memberi suatu gagasan umum kapan suatu periode mulai dan berakhir. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai pada setiap periode tahap tahap perkembangan manusia dalam buku Life-Span Development oleh John Santrock:
a. Periode prakelahiran (prenatal period) ialah saat dari pembuahan hingga kelahiran. Periode ini merupakan masa pertumbuhan yang luar biasa dari satu sel tunggal hingga menjadi organisme yang sempurna dengan kemampuan otak dan perilaku, yang dihasilkan kira kira dalam periode 9 bulan.
b. Masa bayi (infacy) ialah periode perkembangan yang merentang dari kelahiran hingga 18 atau 24 bulan. Masa bayi adalah masa yang sangat bergantung pada orang dewasa. Banyak kegiatan psikologis yang terjadi hanya sebagai permulaan seperti bahasa, pemikiran simbolis, koordinasi sensorimotor, dan belajar sosial.
c. Masa awal anak anak (early chidhood) yaitu periode pekembangan yang merentang dari masa bayi hingga usia lima atau enam tahun, periode ini biasanya disebut dengan periode prasekolah. Selama masa ini, anak anak kecil belajar semakin mandiri dan menjaga diri mereka sendiri, mengembangkan keterampilan kesiapan bersekolah (mengikuti perintah, mengidentifikasi huruf), dan meluangkan waktu berjam jam untuk bermain dengan teman teman sebaya. Jika telah memasuki kelas satu sekolah dasar, maka secara umum mengakhiri masa awal anak anak.
d. Masa pertengahan dan akhir anak anak (middle and late childhood) ialah periode perkembangan yang merentang dari usia kira kira enam hingga sebelas tahun, yang kira kira setara dengan tahun tahun sekolah dasar, periode ini biasanya disebut dengan tahun tahun sekolah dasar. Keterampilan keterampilan fundamental seperti membaca, menulis, dan berhitung telah dikuasai. Anak secara formal berhubungan dengan dunia yang lebih luas dan kebudayaan. Prestasi menjadi tema yang lebih sentral dari dunia anak dan pengendalian diri mulai meningkat.
e. Masa remaja (adolescence) ialah suatu periode transisi dari masa awal anak anak hingga masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada usia 18 tahun hingga 22 tahun. Masa remaja bermula pada perubahan fisik yang cepat, pertambahan berat dan tinggi badan yang dramatis, perubahan bentuk tubuh, dan perkembangan karakteristik seksual seperti pembesaran buah dada, perkembangan pinggang dan kumis, dan dalamnya suara. Pada perkembangan ini, pencapaian kemandirian dan identitas sangat menonjol (pemikiran semakin logis, abstrak, dan idealistis) dan semakin banyak menghabiskan waktu di luar keluarga.
f. Masa awal dewasa (early adulthood) ialah periode perkembangan yang bermula pada akhir usia belasan tahun atau awal usia duapuluhan tahun dan yang berakhir pada usia tugapuluhan tahun. Ini adalah masa pembentukan kemandirian pribadi dan ekonomi, masa perkembangan karir, dan bagi banyak orang, masa pemilihan pasangan, belajar hidup dengan seseorang secara akrab, memulai keluarga, dan mengasuh anak anak.
g. Masa pertengahan dewasa (middle adulthood) ialah periode perkembangan yang bermula pada usia kira kira 35 hingga 45 tahun dan merentang hingga usia enampuluhan tahun. Ini adalah masa untuk memperluas keterlibatan dan tanggung jawab pribadi dan sosial seperti membantu generasi berikutnya menjadi individu yang berkompeten, dewasa dan mencapai serta mempertahankan kepuasan dalam berkarir.
h. Masa akhir dewasa (late adulthood) ialah periode perkembangan yang bermula pada usia enampuluhan atau tujuh puluh tahun dan berakhir pada kematian. Ini adalah masa penyesuaian diri atas berkurangnya kekuatan dan kesehatan, menatap kembali kehidupannya, pensiun, dan penyesuaian diri dengan peran peran sosial baru



E.     TEORY PERKEMBANAGAN PARA AHLI

1.Teori Nativisme
Pelopor teori ini adalah Athur Schopenhauer. Teori ini menyatakan bahwa perkembangan manusia dipengaruhi oleh nativus atau faktor-faktor bawaan manusia sejak dilahirkan. Teori ini menegaskan bahwa manusia memiliki sifat-sifat tertentu sejak dilahirkan yang mempengaruhi dan menentukan keadaan individu yang bersangkutan. Faktor lingkungan dan pendidikan diabaikan dan dikatakan tidak berpengaruh terhadap perkembangan manusia.
Teori ini memiliki pandangan seolah-olah sifat-sifat manusia tidak bisa diubah karena telah ditentukan oleh sifat –sifat turunannya. Bila dari keturunan baik maka akan baik dan bila dari keturunan jahat maka akan menjadi jahat. Jadi sifat manusia bersifat permanen tidak bisa diubah. Teori ini memandang pendidikan sebagai suatu yang pesimistis serta mendeskreditkan golongan manusia yang “kebetulan” memiliki keturunan yang tidak baik. 
2.teory empirisme
Berbeda dengan teori sebelumnya, teori ini memandang bahwa perkembangan individu dipengaruhi dan ditentukan oleh pengalaman-pengalaman yang diperoleh selama perkembangan mulai dari lahir hingga dewasa. Teori ini memandang bahwa pengalaman adalah termasuk pendidikan dan pergaulan. Penjelasan teori ini adalah manusia pada dasarnya merupakan kertas putih yang belum ada warna dan tulisannya akan menjadi apa nantinya manusia itu bergantung pada apa yang akan dituliskan. 
Pandangan teori ini lebih optimistik terhadap pendidikan, bahkan pendidikan adalh termasuk faktor penting untuk menenukan perkembangan manusia. Teori ini dipolopori oleh Jhon Locke.  
3. Teori Konvergensi
Teori ini merupakan gabungan dari kedua teori di atas yang menyatakan bahwa pembawaan dan pengalaman memiliki peranan dalam mempengaruhi dan menentukan perkembangan individu. Asumsi teori ini berdasar eksperimen dari William Stern terhadap dua anak kembar. Anak kembar memiliki sifat keturunan yang sama, namun setelah dipisahkan dalam lingkungan yang berbeda anak kembar tersebut ternyata memiliki sifat yang berbeda. Dari sinilah maka teori ini menyimpulkan bahwa sifat keturunan atau pembawaan bukanlah faktor mayor yang menentukan perkembangan individu tapi turut juga disokong oleh faktor lingkungan.
Faktor pembawaan manusia dalam teori ini disebut sebagai faktor endogen yang meliputi faktor kejasmanian seperti kulit putih, rambut keriting, rambut warna hitam. Selain faktor kejasmanian faktor ada juga faktor pembawaan psikologis yang disebut dengan temperamen. Temperamen berbeda dengan karakter atau watak. Karakter atau watak adalah keseluruhan ari sifat manusia yang namapak dalam perilaku sehari-hari sebagai hasil dari pembawaan dan lingkungan dan bersifat tidak konstan. Jika watak atau karakter bersifat tidak konstan maka temperamen bersifat konstan. Selain temperamen dan sifat jasmani, Serta paktor endogen lainnya yang ada pada diri manusia adalah faktor bakat (aptitude). Aptitude adalah potensi-potensi yang memungkinkan individu berkembang ke satu arah. 
Untuk faktor lingkungan yang dimaksud dalam teori ini disebut sebagai faktor eksogen yaitu faktor yang datang dari luar diri manusia berupa pengalaman, alam sekitar, pendidikan dan sebagainya yang populer disebut sebagai milieu. Perbedaan antara lingkungan dengan pendidikan adalah terletak pada keaktifan proses yang dijalankan. Bila lingkungan bersifat pasif tidak memaksa bergantung pada individu apakah mau menggunakan kesempatan dan manfaat yang ada atau tidak. Sedangkan pendidikan bersifat aktif dan sistematis serta dijalankan penuh kesadaran.


.

0 Komentar: