Pedoman diagnostik Skizofrenia PPDGJ III
PEDOMAN DIAGNOSTIK BERDASARKAN PPDGJ III
1.
Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua
gejala atau lebih bila gejala-gejala itu kurang tajam atau kurang jelas):
a. - Thought echo = isi pikiran dirinya
sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi
pikiran ulangan, walaupun isinya sama, namun kualitasnya berbeda, atau
- Thought insertion or withdrawal = isi
pikiran yang asing dari luar masuk kedalam pikirannya (insertion) atau isi
pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (Withdrawal) dan
- Thought broadcasting = isi pikirannya
tersiar keluar sehingga orang lain atau umumnya mengetahuinya.
b. - Delusion of control = waham tentang
dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau
- Delusion of influence = waham tentang
dirinya dipengaruhi oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau
- Delusion of passivity = waham tentang
dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar; (tentang
dirinya= secara jelas ,merujuk ke pergerakan tubuh/anggota gerak atau
kepikiran, tindakan atau penginderaan khusus).
- Delusion perception = pengalaman
inderawi yang tidak wajar, yang bermakna sangat khas bagi dirinya , biasanya
bersifat mistik dan mukjizat.
c.
Halusional Auditorik ;
- Suara halusinasi yang berkomentar secara terus
menerus terhadap prilaku pasien .
- Mendiskusikan perihal pasien di antara mereka
sendiri (diantara berbagai suara yang
berbicara atau
- Jenis suara halusinasi lain yang berasal dari
salah satu bagian tubuh.
d. Waham-waham menetap jenis lainnya, yang
menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahi,misalnya
perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan
diatas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi
dengan mahluk asing atau dunia lain)
Atau
paling sedikitnya dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas:
e.
Halusinasi yang menetap dari panca indera apa saja , apabila disertai baik oleh
waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif
yang jelas, ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang
menetap, atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu-minggu atau
berbulan-bulan terus menerus.
f.
Arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation)
yang berakibat inkoherensia atau pembicaraan yang tidak relevan atau
neologisme.
g.
Perilaku katatonik seperti keadaan gaduh gelisah (excitement), posisi tubuh tertentu
(posturing) atay fleksibilitas cerea, negativisme, mutisme, dan stupor.
h.
Gejala negatif seperti sikap apatis, bicara yang jarang dan respons emosional
yang menumpul tidak wajar, biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari
pergaulan sosial dan menurunya kinerja sosial, tetapi harus jelas bahwa semua
hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi neureptika.
*
adapun gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu
satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik prodromal);
*
Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan
(overall quality) dari beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior),
bermanifestasi sebagai hilangnya minat, hidup tak bertujuan, tidak berbuat
sesuatu, sikap larut dalam diri sendiri (self absorbed attitute), dan penarikan
diri secara sosial.
Perjalanan
Gangguan Skizofrenik dapat diklasifikasi dengan menggunakan kode lima karakter
berikut: F20.X0 Berkelanjutan, F20.X1 Episodik dengan kemunduran progresif, F20
X2 episodik dengan kemunduran stabil, F20.X3 Episode berulang , F20. X4 remisi tak sempurna, F20.X5 remisi
sempurna, F20.X8. lainnya, F20.X9. Periode pengamatan kurang dari satu tahun.
F.20
Skizofrenia Paranoid
Pedoman
diagnostik
1. Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia
2. Sebagai tambahan:
- Sebagai tambahan :
*
Halusinasi dan/ waham arus menonjol;
(a) Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah, atau
halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi pluit (whistling),
mendengung (humming), atau bunyi tawa (laughing).
(b) Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa, atau bersifat seksual , atau
lain-lain perasaan tubuh, halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol.
(c) Waham dapat berupa hampir setiap jenis, tetapi waham dikendalikan (delusion
of control), dipengaruhi (delusion of influence) atau passivity (delussion of
passivity), dan keyakinan dikejar-kejar yang beraneka ragam, adalah yang paling
khas;
· Gangguan afektif, dorongan kehendak dan
pembicaraan, serta gejala katatonik secara relatif tidak nyata / tidak
menonjol.
Diagnosa
Banding :
- Epilepsi dan psikosis yang diinduksi oleh obat-obatan
- Keadaan paranoid involusional (F22.8)
- Paranoid (F22.0)
F20.1
Skizofrenia Hebefrenik
Pedoman
Diagnostik
- Memenuhi Kriteria umum diagnosis skizofrenia
- Diagnosis hebefrenik untuk pertama kali hanya ditegakkan pada usia remaja
atau dewasa muda (onset biasanya 15-25 tahun).
- Kepribadian premorbid menunjukan pemalu dan senang menyendiri (solitary),
namun tidak harus demikian untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut
ini
- Untuk meyakinkan umumnya diperlukan pengamatan kontinu selama 2 atau 3
bulan lamanya, untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini memang
benar bertahan :perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat
diramalkan, serta manerisme, ada kecenderungan untuk menyendiri (solitaris) dan
perilaku menunjukan hampa tujuan dan hampa perasaan. Afek pasien yang dangkal
(shallow) tidak wajar (inaproriate), sering disertai oleh cekikikan (gigling)
atau perasaan puas diri (self-satisfied), senyum-senyum sendiri (self absorbed
smiling) atau sikap tinggi hati (lofty manner), tertawa menyerigai, (grimaces),
manneriwme, mengibuli secara bersenda gurau (pranks), keluhan hipokondriakalI
dan ungkapan dan ungkapan kata yang diulang-ulang (reiterated phrases), dan
proses pikir yang mengalamu disorganisasi dan pembicaraan yang tak menentu
(rambling) dan inkoherens
- Gangguan afektif dan dorongan kehendak, serta gangguan proses pikir
biasanya menonjol, halusinasi dan waham biasanya ada tapi tidak menonjol )
fleeting and fragmentaty delusion and hallucinations, dorongan kehendak (drive)
dan yang bertujuan (determnation) hilang serta sasaran ditinggalkan, sehingga
prilaku tanpa tujuan (aimless) dan tanpa maksud (empty of purpose) Tujuan
aimless tdan tampa maksud (empty of puspose). Adanya suatu preokupasi yang
dangkal, dan bersifat dibuat-buar terhadap agama, filsafat, dan tema abstrak
lainnya, makin mempersukar orang memahami jalan pikirannya.
F20.3
Skizofrenia Tak terinci (undifferentiated )
Pedoman
diagnostik :
(1) Memenuhi kriteria umu untuk diagnosa skizofrenia
(2) Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia paranoid, hebefrenik, katatonik.’
(3) Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia residual atau depresi pasca
skiszofrenia
F20.5
Skizofrenia Residual
Pedoman
diagnostik:
Untuk
suatu diagnostik yang menyakinkan , persyaratan berikut harus di penuhi semua:
(a) Gejala “Negatif” dari skizofrenia yang menonjol misalnya perlambatan
psikomotorik, aktifitas menurun, afek yang menumpul, sikap pasif dan ketidak
adaan inisiatif, kemiskinan dalam kuantitas atau isi pembicaraan, komunikasi
non verbal yang buruk, seperti ekspresi muka, kontak mata, modulasi suara, dan
posisi tubuh, perawatan diri, dan kinerja sosial yang buruk.
(b) Sedikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lampau yang
memenuhi kriteria untuk diagnosa skizofrenia
(c) Sedikitnya sudah melampaui kurun waktu satu tahun dimana intensitas dan
frekuensi gejala yang nyata seperti waham dan halusinasi telah sangat berkurang
(minimal) dan telah timbul sindrom negatif dari skizofrenia
(d) Tidak terdapat dementia, atau penyakit/gangguan otak organik lainnya,
depresi kronis atau institusionla yang dapat menjelaskan disabilitas negatif
tersebut.
F20.6
Skizofrenia Simpleks
Pedoman
diagnostik
- Skizofrenia simpleks sulit dibuat secara meyakinkan karena tergantung pada
pemantapan perkembangan yang berjalan berlahan dan progresif dari: (1) gejala
negatif yang khas dari skizofrenia residual tanpa didahului riwayat halusinasi
waham, atau manifestasi lain dari episode psikotik. Dan (2) disertai dengan
perubahan-perubahan perilaku pribadi yang bermakna, bermanifestasi sebagai
kehilangan minat yang mencolok, tidak berbuat sesuatu tanpa tujuan hidup, dan
penarikan diri secara sosial.
- Gangguan ini kurang jelas gejala psokotiknya dibanding dengan sub type
skisofrenia lainnya.
dr. Hj. Liza 4121969
0 Komentar: