Riekha Pricilia

Perempuan, 21 Tahun

Riau, Indonesia

Tiga sifat manusia yang merusak adalah : kikir yang dituruti, hawa nafsu yang diikuti, serta sifat mengagumi diri sendiri yang berlebihan. <div style='background-color: none transparent;'></div>
::
PLAY
Faceblog-Riekha
Shutdown

Navbar3

Search This Blog

Minggu, 09 Juni 2013

Mengapa Ada Orang yang Jatuh dari Ketinggian tapi Tidak Mati?

Ada beberapa peristiwa yang pernah terjadi ketika seseorang terjatuh dari ketinggian, bahkan ratusan meter tetapi tidak mati. Faktor-faktor yang menyelamatkan diantaranya faktor gesekan dengan udara yang menghambat kecepatan jatuh, apakah tubuh terbungkus dengan baik atau tidak, posisi jatuh, dan kekenyalan daratan tempat jatuh serta banyak faktor lain. Kadang, ketika semua faktor mendukung dan dalam kondisi yang sangat pas, seseorang bisa selamat, bahkan ketika jatuh dari ketinggian ratusan meter.

Michael Holmes, seorang penerjun payung yang parasutnya tidak terbuka sempurna dilaporkan jatuh dari ketinggian 12.000 kaki (kira-kira 4.000) meter dan selamat walaupun paru-parunya bocor dan kakinya patah. Memang parasutnya walaupun tidak sempurna masih bisa menahan kecepatannya sedikit, tetap saja dia jatuh menabrak bumi dengan kecepatan kira-kira 150 km/jam di semak blackberry yang rimbun.

Ada pula catatan mengenai korban yang selamat yang jatuh dari pesawat di ketinggian di atas 10.000 kaki (kira-kira 3.300 meter). Walaupun secara statistik kecil, hal tersebut pernah terjadi. Dari 118,934 orang yang meninggal karena kecelakaan pesawat (1940-2008), tercatat 42 orang selamat jatuh dari pesawat yang meledak di ketinggian di atas 10.000 kaki. Empat puluh dua dari 118.934. Ada dan bisa selamat jatuh dari ketinggian di atas 3.000 meter. Walaupun demikian, tidak sebaiknya kita menjajal keberuntungan dengan berharap menjadi yang ke-43, karena jauh lebih besar kemungkinannya kita menjadi yang ke-118.935.

0 Komentar: