Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.
Ada dua tujuan diselenggarakannya pendidikan anak usia dini yaitu:
- Tujuan utama: untuk membentuk anak Indonesia yang berkualitas, yaitu anak yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya sehingga memiliki kesiapan yang optimal di dalam memasuki pendidikan dasar serta mengarungi kehidupan di masa dewasa.
- Tujuan penyerta: untuk membantu menyiapkan anak mencapai kesiapan belajar (akademik) di sekolah.
Ruang Lingkup Pendidikan Anak Usia Dini
- Infant (0-1 tahun)
- Toddler (2-3 tahun)
- Preschool/ Kindergarten children (3-6 tahun)
- Early Primary School (SD Kelas Awal) (6-8 tahun)
Sebagai contoh, kebanyakan bayi belajar
merangkak sebelum mereka belajar berjalan. Namun, juga penting untuk
menyadari bahwa tingkat di mana tonggak ini dicapai dapat bervariasi.
Beberapa anak belajar berjalan lebih cepat dari teman sebaya mereka
yang sama-usia, sementara yang lain mungkin diperlukan waktu sedikit
lebih lama.
Pengembangan Keterampilan
Sebagai seorang anak tumbuh, sistem
saraf-nya menjadi lebih matang. Karena ini terjadi, anak menjadi lebih
dan lebih mampu melakukan tindakan yang semakin kompleks. Tingkat di
mana keterampilan motorik muncul kadang-kadang merupakan kekhawatiran
bagi orang tua. Pengasuh sering khawatir tentang apakah anak-anak
mereka mengembangkan keterampilan-keterampilan pada tingkat normal.
Sebagaimana disebutkan di atas, harga mungkin agak berbeda. Namun,
hampir semua anak-anak mulai memperlihatkan keterampilan motorik ini
pada tingkat yang cukup konsisten kecuali beberapa jenis kecacatan
hadir.
Ada dua jenis keterampilan motorik:
- Bruto (atau besar) keterampilan motorik melibatkan otot-otot yang lebih besar termasuk lengan dan kaki. Tindakan yang membutuhkan keterampilan motorik kasar meliputi berjalan, berlari, keseimbangan dan koordinasi. Ketika mengevaluasi keterampilan motorik kasar, faktor-faktor yang termasuk ahli melihat kekuatan, otot, kualitas gerakan dan berbagai gerakan.
- Fine (atau kecil) keterampilan motorik melibatkan otot kecil di jari, jari kaki, mata dan daerah lainnya. Tindakan yang memerlukan keterampilan motorik halus cenderung lebih rumit, seperti menggambar, menulis, memegang benda, melempar, melambai dan penangkapan.
Pertumbuhan Fisik
Perkembangan fisik pada anak-anak mengikuti pola yang terarah:
- Otot besar berkembang sebelum otot kecil tangan. Otot tubuh dalam inti, kaki dan tangan berkembang sebelum mereka di jari dan.Anak-anak belajar bagaimana melakukan bruto (atau besar) keterampilan motorik seperti berjalan sebelum mereka belajar untuk melakukan denda (atau kecil) keterampilan motorik seperti menggambar.
- Pusat tubuh berkembang sebelum daerah luar. Otot terletak di inti tubuh menjadi lebih kuat dan mengembangkan lebih cepat dari yang di kaki dan tangan.
- Pembangunan berjalan dari atas ke bawah, dari kepala ke jari kaki. Inilah sebabnya mengapa bayi belajar untuk menahan kepala mereka sebelum mereka belajar cara merangkak.
0 Komentar: