Shutterstock
Ilustrasi
TERKAIT:
Beberapa pengamat bahkan mengatakan, seks adalah obat yang dibutuhkan manusia dan dianjurkan untuk dilakukan setiap hari. Mari kita lihat empat alasan mengapa harus melakukan hubungan seks secara rutin, khususnya bagi seorang pria.
1. Latihan fisik
Melakukan hubungan seks adalah bentuk aktivitas fisik. Anda harus menyadari bahwa dengan melakukan hubungan seks, tingkat pernapasan akan meningkat. Jika Anda berhubungan seks tiga kali seminggu selama 15 menit, maka Anda telah membakar sekitar 7.500 kalori dalam setahun. Itu setara dengan joging sejauh 75 mil. Napas yang berat akan meningkatkan jumlah oksigen dalam sel Anda dan produksi testosteron selama berhubungan membuat tulang dan otot Anda lebih kuat.
2. Atasi nyeri
Merasa tidak fit dan sakit kepala, tidak bisa menjadi satu alasan bagi Anda untuk tidak melakukan hubungan intim. Saat berhubungan seks, baik tubuh laki-laki dan perempuan menghasilkan endorphin, hormon yang bertindak sebagai obat penghilang rasa sakit.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Gina Ogden menunjukkan bahwa rangsangan seksual khususnya selama orgasme membuat seseorang tidak dapat merasakan sakit. Pada wanita, seks juga dapat meningkatkan kesuburan, menunda menopause dan meringankan gejala PMS.
3. Melindungi prostat
Sebagian besar cairan sperma saat ejakulasi disekresikan oleh kelenjar prostat. Jika Anda berhenti ejakulasi, maka cairan akan tetap berada di kelenjar sehingga memicu pembengkakan. Ejakulasi secara teratur akan menguras cairan keluar dan menjamin kesehatan prostat Anda sampai usia tua.
4. Mencegah disfungsi ereksi
Lima puluh persen dari pria yang berusia lebih dari 40 tahun menderita disfungsi ereksi. Seks adalah obat terbaik untuk melawan impotensi. Ereksi akan tetap membuat darah mengalir melalui arteri penis Anda sehingga jaringan di dalamnya tetap sehat.
5. Mencegah stres
Fakta ilmiah menunjukkan seks bisa menjadi cara yang sangat efektif untuk mengurangi tingkat stres. Selama seks, tubuh Anda memproduksi dopamin (zat yang melawan hormon stres), endorfin alias "hormon kebahagiaan" dan oksitosin.
0 Komentar: