Diantara keutamaan kota Mekah ialah karena Allah SWT telah memilihnya sebagai ; (1) Tempat dibangunnya rumah Allah (Baitullah); (2) Kota kelahiran & kenabian Muhammad SAW, Penutup para Rossul; (3) Tempat beribadah para hamba-Nya serta adanya kewajiban atas mereka untuk mengunjunginya; (4) Tempat yang tidak boleh seorangpun masuk kedalamnya kecuali dengan kerendahan hati; (5) Tempat yang dijadikan Allah sebagai Tanah Suci yang aman , yang tidak boleh ada pertumpahan darah; (6) Tempat yang dimaksudkan untuk menghapus dosa-dosa; (7) Tempat yang Allah mensyariatkan kepada manusia untuk bertawaf di Ka’bah; (8) Tidak ada dimuka bumi ini, suatu tempat yang Allah mewajibkan bagi orang-orang yang mampu untuk mengunjunginya; (9) Tidak ada sejengkal bumi pun yang Allah wajibkan hamba-hamba-Nya untuk menghadap & melambaikan tangan kecuali kepada Ka’bah, Hajar aswad, dan Rukun yamani, serta merupakan kiblat manusia seluruh dunia; (10) Tidak ada di muka bumi ini suatu masjid pun, di mana orang sholat di dalamnya maka pahalanya akan dilipatgandakan; (11) Tempat yang dilarang oleh Allah untuk menghadap / membelakanginya waktu buang hajat; (12) Tempat yang Allah akan memberikan balasan bagi siapa saja yang berniat jahat, walaupun belum melakukannnya, dan barangsiapa melakukan kejahatan maka balasannya akan dilipatgandakan, sebab melakukan kejahatan di Tanah Suci ialah lebih besar dosanya dibandingkan di tempat lain. Demikian juga sebaliknya jika kita akan berbuat baik.
Demikianlah diantara keutamaan-keutamaan kota suci Mekah. Namun, sesungguhnya masih terdapat beberapa keutamaan lain, seperti adanya tempat-tempat mustajab; barangsiapa berdo’a di dalamnya, maka Allah akan mengabulkannya. Keistimewaan lainnya, karena Allah bersumpah dengannya dalam al-Qur’an, dan larangan atas orang-orang kafir untuk masuk kedalamnya. Disamping itu, Mekah adalah kota yang dijaga Malaikat, sehingga Dajjal pun tidak dapat masuk ke dalamnya.
Berikut ini ialah beberapa Hadist Nabi Muhammad SAW yang menunjukkan keutamaan kota Mekah; (1) Rasulullah SAW bersabda ketika beliau berada di Hazwarah : ” Demi Allah, sesungguhnya engkau (Mekah) ialah sebaik-baik bumi Allah, dan bagian bumi Allah yang paling dicintai-Nya, seandainya aku tidak dikeluarka darimu, maka aku tidak akan keluar “; (2) Rasulullah bersabda : ” Tidak ada bumi yang lebih baik dan lebih aku sukai daripadamu (Mekah), seandainya kaumku tidak mengusirku darimu, maka aku tidak akan tinggal di selainmu ” ( Banyak yang meriwayatkan Rosulullah menitikkan air mata sebelum hijarah ke Madinah al Munawwaroh ); (3) Rasulullah bersabda: ” Demi Allah, aku tidak akan meninggalkanmu (Mekah), karena sesungguhnya aku tahu bahwa engkau merupakan bumi Allah yang paling aku cintai, dan yang paling mulia di sisi-Nya. Seandainya kaumku tidak mengusirku, maka aku tidak akan keluar “
Mekah dalam Al-Qur’an :
(1) Makkah. (“Dan Dia-lah yang menahan tangan mereka dari (membinasakan) kamu dan (menahan) tangan kamu dari (membinasakan) mereka di tengah kota Mekah sesudah Allah memenangkan kamu atas mereka”) (Q,s. al-Fath/48:24)
(2) Bakkah. (“Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadah) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia”) (Q,s. al-Imran/3:96). Ada 4 pendapat mengenai “Bakkah”, (1) Bagian bumi dimana terdapat Ka’bah, (2) Sekitar Baitullah, (3) Masjidil Haram dan Ka’bah, karena “Makkah” ialah nama untuk daerah Haram ( daerah Suci ) seluruhnya, dan (4) “Bakkah” atau “Makkah” sama.
(3) Ummul Qura’ (Perkampungan tua). (“Dan ini (al-Qur’an) adalah kitab yang telah Kami turunkan yang di berkahi; membenarkan kitab-kitab yang (diturunkan) sebelumnya dan agar kamu memberi peringatan kepada (penduduk) Ummul Qura’ (Makkah) dan orang-orang yang disekitarnya”) (Q,s. al-An’am/6:92). Disebut juga dalam surat al-Syura, (“Demikianlah Kami wahyukan kepadamu al-Qur’an dalam bahasa arab supaya kamu memberi peringatan kepada ummul Qura’ (penduduk Mekah) dan penduduk (negeri-negeri) sekelilingnya serta memberi peringatan (pula) tentang hari berkumpul (kiamat) yang tidak ada keraguan padanya. Segolongan masuk surga dan segolongan masuk neraka”) (Q,s.al-Syura/42:7)
(4) Al-Balad (Negeri). (“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim A.S berdo’a: “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala”) (Q,s.Ibrahim/14:35) DAlam surat lain disebutkan, (“Aku benar-benar bersumpah dengan kota ini (Mekah). Dan kamu (Muhammad) bertempat di kota Mekah ini”) (Q,s.al-Balad/90:1-2)
(5) Al-Balad al-Amin (Negeri yang Aman). (“Dan demi kota (Mekah) ini yang aman”) (Q,s.al-Tin/95:3). Menurut Ibn al-Jauzi bahwa orang yang merasa takut pada masa jahiliyah akan merasa aman berada dalam kota Mekah, dan orang arab jika mengatakan sesuatu yang dapat memberikan keamanan menyebutnya “al-Amin”.
(6) Al-Baldah (Negeri). (“Aku hanya diperintahkan untuk menyembah Tuhan Negri ini (Mekah) yang telah menjadikannya suci dan kepunyaan-Nya-lah egala sesuatu, dan aku diperintahkan supaya aku termasuk orang-orang yang berserah diri”) (Q,s.al-Naml/27:91). Menuurut Ibn al-Jauzi,al-Baldah dalam ayat tersebut ialah Mekah.
(7) Haram Amin (Tanah Suci yang Aman). (“Dan mereka berkata; “Jika kami mengikuti petunjuk bersama kamu, niscaya kami akan diusir dari negeri kami”. Dan apakah kami tidak meneguhkan kedudukan mereka dalam daerah haram (tanah suci) yang aman , yang didatangkan ke tempat itu buah-buahan dari segala macam (tumbuh-tumbuhan) untuk menjadi rezki (bagimu) dari sisi Kami?. Tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui”) (Q,s.al-Qashash/28:57). Di riwayatkan juga dalam ayat lain, (“Dan apakah mereka tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Kami telah menjadikan (Negeri mereka) tanah suci yang aman, sedang manusia sekitarnya rampok-merampok. Maka mengapa (sesudah nyata kebenaran) mereka masih percaya kepada yang bathil dan ingkar kepada nikmat Allah SWT?”) (Q,s.al-Ankabut/29:67)
(8) Qoryah (Negeri/ampung). (“Dan betapa banyaknya negeri-negeri yang (penduduknya) lebih kuat dari (penduduk) negerimu (Muhammad) yang telah mengusirmu itu. Kami telah membinasakan mereka; maka tidak ada seorang penolongpun bagi mereka”) (Q,s.Muhammad/47:13). Yang di maksud negeri Muhammad menurut Ibn Juzi ialah Mekah.
(9) Ma’ad (Tempat kembali). (“Sesungguhnya yang mewajibkan atasmu (melaksanakan hukum-hukum) al-Qur’an, benar-benar akan mengembalikan kamu ke tempat kembali”) (Q,s.al-Qashash/28:85). Menurut Ibn Abbas, tempat kembali yang dimaksud dalam ayat tersebut ialah Mekah.
(10) Wad Ghairu Dzi Zar’in ( Lembah yang gersang). (Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang di hormati, Ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan sholat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur”) (Q,s.Ibrahim/14;37). Dahulu di Mekah tidak ada tanaman dan air.
Demikianlah sedikit gambaran tentang keutamaan kota suci Mekah al Mukarromah. Mungkin masih banyak lagi keutamaan yang penulis tidak tahu. Mohon maaf bila ada kesalahan dalam penulisan ataupun penyusunan kata-kata. Maklum penulis tidak terlalu banyak mengerti dalam pembuatan artikel. Kritik dan Saran selalu ditunggu. Jangan lupa beri komentar yang positif demi membangun manusia menuju akhlak yang baik.
Minggu, 03 April 2011
KEistimewa'anKOTA SUCI di DUNIA MEKAH al MUKARROMAH. KEistimewa'anKOTA SUCI di DUNIA MEKAH al MUKARROMAH.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Komentar: