Riekha Pricilia

Perempuan, 21 Tahun

Riau, Indonesia

Tiga sifat manusia yang merusak adalah : kikir yang dituruti, hawa nafsu yang diikuti, serta sifat mengagumi diri sendiri yang berlebihan. <div style='background-color: none transparent;'></div>
::
PLAY
Faceblog-Riekha
Shutdown

Navbar3

Search This Blog

Jumat, 13 April 2012

Virus Campak dan Gangguan Otak


Telah ditemukan hubungan antara virus Campak dan kelainan pencernaan pada anak penyandang gangguan perkembangan otak
Menurut riset Molecular Pathology yang akan dipublikasikan pada musim panas mendapatang, telah ditemukan hubungan antara Virus campak dan penyakit peradangan saluran pencernaan. Para ahli berkesimpulan virus tersebut dapat menjadi pemicu timbulnya imunitas tubuh.
Kejadian ini ditemukan pada 75 dari 91 anak yang menderita peradangan saluran. Pada anak normal, hanya ditemukan 5 kasus dari 70 anak normal. Kesemuanya lebih banyak diderita oleh anak laki laki daripada anak perempuan.
Riset ini tidak secara spesifik melihat apakah anak anak yang diteliti tersebut telah divaksinasi MMR (Mumps Measles Rubella). Komentar editorial (View commentary ) tidak menyimpulkan mengenai hubungan antara MMR dan penyebab peradangan saluran pencernaan atau kelainan perkembangan otak. Editorial ini juga tidak menyatakan virus campak sebagai penyebab semua kasus autisme dan/atau penyakit peradangan saluran pencernaan.
Editorial juga menyimpulkan adanya bukti interaksi antara gangguan perkembangan otak dan gangguan pencernaan dan temuan ini penting untuk diperhatikan. Ilmuwan yang melakukan riset mengatakan bahwa masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menjawab pertanyaan2 penting sehubungan dengan ada tidaknya hubungan antara MMR dan temuan ini terutama mengenai jenis virus campak yang ditemukan pada anak penyandang autis dan virus yang ada pada vaksin MMR
Dalam pernyataan tertulisnya yang dimuat hari ini, Professor John OLeary, ahli molecular pathologist dari Rumah Sakit di Coombe Womens Hospital, Dublin dan pemimpin riset ini mengatakan:
Saya akan mempertahankan temuan dari riset yang kami lakukan ? hal ini telah menimbulkan banyak pertanyaan apakah virus campak punya andil dalam gangguan pencernaan yang dialami oleh penyandang gangguan perkembangan otak. Namun riset ini tidak ditujukkan untuk meneliti peran vaksin MMR dalam kaitannya dengan peradangan saluran pencernaan dan gangguan perkembangan otak. Hasil temuan kami ini tentunya tidak dapat digunakan untuk membuat konklusi ataupun kesimpulan mengenai ada tidaknya hubungan tersebut diatas.
Editor dari Jurnal Molecular Pathology, Professor John Crocker dan Dr David Burnett menambahkan: “Laporan medis ini dibuat oleh para ilmuwan dengan reputasi Internasional dan telah disetujui untuk dipublikasikan (peer review report). Temuan ini juga telah diakui secara internasional sebagai suatu hasil pengamatan penting dan pada saat yang sama telah menimbulkan banyak pertanyaan mengenai kemungkinan peran virus campak sebagai penyebab dari sebuah sindrom yang terdapat pada anak anak. Jurnal Medis ini juga tidak di tujukan untuk secara spesifik meneliti hubungan antara MMR, peradangan saluran pencernaan dan gangguan perkembangan otak. Peran MMR juga tidak disebutkan dalam jurnal medis ini.
Namun kami menyadari bahwa beberapa pembaca mungkin akan menganggap bahwa jurnal medis ini sedikit banyak menghubungkan antara MMR dan gangguan perkembangan otak. Karenanya kami membentuk suatu komisi yang terdiri dari dewan pengurus editor untuk mengomentari jurnal medis ini.
Komisi ini menegaskan kembali bahwa hasil riset ini merupakan temuan penting yang secara keseluruhan didasarkan atas data yang konsisten dan hubungannya dengan MMR sama sekali tidak disinggung dan bukan merupakan tujuan utama para ilmuwan untuk mengadakan riset ini.
Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Divisi Humas British Medical Association, BMA House, Tavistock Square, London WC1H 9JP, Tel: +44 (0)20 7383 6254 atau melalui email ke pressoffice@bma.org.uk
Dimuat seijin British Medical Association http://jcp.bmjjournals.com/ thanks to E. Wilkinson. Baca juga komentar/editorial A Morris dan D Aldulaimi http://jc