Sebuah studi yang dilakukan Princeton University menyatakan bahwa Facebook
akan kehilangan 80 persen penggunanya pada 2017. Namun, belum genap
sehari hasil studi itu dipublikasikan, sudah banyak yang
menyangsikannya.
Seperti yang dilansir oleh LA Times (22/1), rasanya terlalu mustahil bagi Facebook
yang kini berada di atas awan untuk terjun bebas pada tiga tahun
mendatang. Analisis para peneliti yang mencoba membandingkan fenomena
ini dengan Myspace disebut tidak tepat.
[Peneliti: Layaknya penyakit, Facebook menyebar cepat lalu mati]
"Seperti sebuah penyakit. Facebook awalnya menyebar cepat namun kemudian mati perlahan," ujar salah seorang peneliti.
Anggapan ini disebut salah karena Facebook tidak mirip dengan
Myspace, jejaring sosial yang coba dijadikan perbandingan oleh para
peneliti. Matinya Myspace dikatakan karena kelemahan jejaring sosial itu
sendiri, sementara Facebook dianggap masih jauh dari kata lemah.
Saat berjaya, Myspace sendiri hanya mendapatkan 75,9 juta pengguna
per bulannya. Hal ini tentu berbanding jauh dari Facebook yang
mendapatkan 1,2 miliar pengguna per bulan.
Jumlah pengguna yang sudah mencapai angka semiliar ini sendiri juga
diperkirakan akan terus bertambah. Pasalnya, sejak didirikan tahun 2004,
belum ada catatan satu pun tentang berkurangnya pengguna Facebook dalam
skala besar.
Facebook sendiri adalah layanan yang lebih dari sekedar jejaring
sosial biasa. Banyak orang menggantungkan hidupnya lewat jejaring sosial
ini mulai dari perusahaan besar yang mencari konsumen ataupun pengusaha
kecil yang menjual produknya secara online.
Memang, tidak menutup kemungkinan nantinya Facebook akan
ditinggalkan. Namun, hal itu pastinya tidak akan terjadi pada tiga tahun
mendatang.
Jumat, 24 Januari 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Komentar: