Sinopsis City Hunter Drama Korea Episode 17
Sinopsis City Hunter Drama Korea Episode 17 -
gak terasa udah nyampe ke episode 17 drama korea City Hunter ini.
hmmmmm.. buat sobat - sobat semua setia terus ya di Makal Media.. ya
udah baca ni Sinopsis City Hunter Drama Korea Episode 17 nya.. enjoy this.
Sinopsis City Hunter Drama Korea
Ketika sedang
mencari file tahun 1983, Yoon Sung dikejutkan oleh seseorang yang
memberikan file tahun 1983 tersebut. Ternyata orang itu adalah Presiden.
Tapi Yoon Sung mengatakan kalau Yoon Sung tidak mencari file tersebut.
Yoon Sung menanyakan apa yang dilakukan presiden di perpustakaan.
Presiden mengatakan bahwa presiden sedang mengingat tentang masa lalu.
Melihat file yang diberikan Presiden, Yoong Sung menebak presiden pasti
punya memori spesial pada tahun 1983. Presiden manjawab hanya mengingat
junior yang disayanginya.
Lalu presiden mengatakan bahwa
Yoon Sung harus makan dengan baik karena sebagai orang yang bertanggung
jawab atas keamanan jaringan komunikasi di republik Korea. Young Sung
tertawa mendengar apa yang dikatakan presiden dengan mengatakan kalau
Yoon Sung sendiri masih dalam tahap belajar.
Presiden pun meminta waktu Yoon
Sung untuk membantunya. Ternyata Presiden meminta Yoon Sung untuk
mengajar cara mengupload foto di blog karena setiap Presiden mengupload
foto, fotonya tidak bisa muncul (keren ni presiden punya blog).
Presiden
mengatakan bahwa presiden tidak mau kerjaanya hanya menyetempel kertas
saja. Young Sung berkata kenapa Presiden tidak meminta bantuan stafnya.
Presiden mengatakan kalau semua sibuk. Yoon Sung pun mengajarkan
Presiden cara mengupload foto dengan benar dan mengajar cara print foto
melalui handphone.
Yoon Sung mengatakan kalau
presiden cepat belajar dan seandainya Da Hye punya setengah otak dari
presiden maka Da Hye pasti pintar. Presiden mengatakan kalau setiap
orang punya kemampuan masing-masing.
Presiden
menghawatirkan Da Hye, karena Da Hye anak Presiden maka Da Hye
mempunyai anti-fans dan presiden merasa tidak bisa melihat wajah Da Hye.
Presiden dan istrinya ingin sekali megunjungi Da Hye di tempat part
time jobnya Da Hye, tetapi Presiden sadar itu tidak bisa dilakukannya.
Presiden pun mengajak Yoon Sung untuk makan sian g dengan
pejabat-pejabat pemerintah lainnya.
Na Na menerima pemberian sapu
tangan ibunya Yoon Sung dan langsung menghubungi ibu Yoon Sung karena
sudah memberikannya sapu tangan. Ibu Yoon Sung mengatakan kalau rindu
kepada Na Na karena sudah beberapa hari Na Na tidak datang menjenguk.
Setelah menutup telpon, atasan Na Na memberitahukan untuk bersiap-siap
di acara makan siang Presiden.
Jin Pyo bertemu dengan Jae Man.
Jae Man mengatakan kalau Jin Pyo terlihat kurang sehat. Jin Pyo hanya
tertawa dan menceritakan tentang kejadian pencurian di rumahnya.
Mendengar itu Jae Man mengusulkan untuk mempunyai security dan akan
merekomendasikannya pada Jin Pyo.
Jae
Man mengatakan kepada Jin Pyo bahwa dirinya telah berbohong tentang
kematian para prajurit yang dulu untuk dapat memprovokasi City Hunter.
Jin Pyo pura-pura tidak perduli dan hanya peduli tentang uangnya saja.
Jae Man pun mengingatkan tentang jamuan makan siang dengan presiden. Dan
Jin Pyo pun meninggalkan kantor Jae Man.
Anak buah Jae Man masuk dan
berpapasan dengan Jin Pyo. Setelah Jin Pyo pergi, anak buah Jae Man
mengatakan mengapa Jae Man memberikan posisi CEO kepada Jin Pyo. Jae Man
mengatakan bahwa itu strateginya apabila sesuatu terjadi suatu hari
maka Jin Pyo yang akan disalahkan. Jae Man memerintahkan anak buahnya
untuk membunuh Jin Pyo tanpa ketahuan apabila sudah menerima sisa uang
sebesar 200 juta won.
Para security menyiapkan dan
memeriksa setiap sudut tempat jamuan makan siang. Para tamu undangan pun
berdatangan. Da Hye memaksa Yoon Sung untuk ikut makan siang bersama
tapi Yoon Sung tidak mau. Tetapi begitu melihat Jin Pyo datang juga
akhirnya Yoon Sung pun ikut makan siang. Presiden pun memasuki ruangan
jamuan makan siang dan menyapa semua yang hadir.
Ketika menyapa Jae Man, tangan
presiden berhenti kemudian menoleh ke arah seseorang yaitu Jin Pyo.
Presiden sangat terkejut melihat Jin Pyo. Tetapi Jin Pyo dengan dengan
tenang memperkenalkan dirinya. Suasana sedikit tegang terjadi lalu
presiden berjalan menuju podium untuk berpidato.
Akhirnya Yoon Sung jadi ikut
jamuan makan siang bersama Da Hye. Na Na dan atasannya melihat
kedatangan Yoon Sung. Sambil berpidato, Presiden terus memperhatikan Jin
Pyo. Yoon Sung terus mengawasi Jin Pyo dari tempat duduknya. Makan
siang pun mulai. Atasan Na Na mendatangi Yoon Sung karena berada di
acara jamuan makan siang dan Yoon Sung menjawab kalau dirinya di undang
oleh presiden.
Beberapa saat kemudian terdengar
alarm dan semua terkejut mendengar alarm tersebut dan para penjaga
bersiap dengan posisi dan senjatanya masing-masing sementara itu Jin Pyo
tetap dengan santai memotong steak yang dihidangkan tanpa menghiraukan
suara alarm. Yoon Sung pun sadar dan akhirnya melihat ke arah Jin Pyo
yang memotong steaknya dengan tersenyum.
Na Na dengan sigapnya langsung
melindungi Presiden dari tembakan yang ternyata tembakan yang berisi
cat. Kegaduhan pun terjadi. Da Hye sangat terkejut melihat apa yang
terjadi. Yoon Sung sangat terkejut melihatnya dan presiden pun langsung
diamankan. Sementara orang berusaha mencari perlindungan, Jin Pyo masih
dengan santai dan tersenyum memakan steaknya dan membuat Jae Man heran
melihat reaksi Jin Pyo yang adem saja.
Presiden mendekati Na Na dan
menanyakan keadaan Na Na. presiden akhirnya melihat ke arah Jin Pyo dan
ketika tatapan mereka bertemu, Jin Pyo tersenyum ke arah Presiden.
Melihat ada noda cat di baju Presiden, Na Na memberikan sapu tangan
pemberian ibu Yoon Sung kepada Presiden dan presiden terpaku melihat
sulaman bunga yang ada di saputangan Na Na.
Jae Man mengatakan kalau
seseorang pasti telah bermain-main dengan Presiden dan tersenyum Jin Pyo
menyetujui kata-kata Jae Man. Jin Pyo pun pulang dan sudah ditunggu
Yoon Sung diluar. Yoon Sung mengira kalau Na Na lah target Jin Pyo dan
mengatakan kalau Na Na sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi dengan Yoon
Sung. Yoon Sung pun meminta Jin Pyo untuk memberitahukan orang kelima
tetapi Jin Pyo tidak mau memberitahu karena Yoon Sung sendiri belum
berhasil menangani Jae Man.
Setelah semua meninggalkan
ruangan, para penjaga memeriksa ruangan dan menemukan senjata mainan dan
juga cat yang dipakai. Atasan Na Na menghadap Presiden dan meminta maaf
atas insiden yang barusan terjadi dan akan mengundurkan diri karena
sudah melakukan kesalahan yang besar.
Tetapi presiden mengatakan akan
melupakan kejadian hari ini dan juga mengatakan bahwa setiap orang
mengatakan kalau mengundurkan diri adalah solusi yang paling tidak tepat
dalam menyelesaikan masalah tetapi bagi Presiden itu semua tidak benar
melainkan harus lebih hati-hati dan harus yakin kalau keamanan sudah
ketat sehingga tidak akan terulang lagi. Atasan Na Na pun mengerti dan
meyakinkan Presiden akan menyelidikinya. Presiden menyilahkan atasan Na
Na keluar sementara Na Na diminta untuk tetap tinggal.
Presiden memberikan sapu tangan
yang diberikan Na Na kepada Presiden dan presiden menanyakan apakah Na
Na membuat sendiri sapu tangan tersebut. Na Na mengatakan kalau sapu
tangan itu pemberian seorang yang Na Na tahu. Presiden pun bertanya
siapa orang yang telah memberikan sapu tangan karena kemungkinan
Presiden tahu orang itu tetapi Na Na tidak memberitahu dan mengatakan
kalau presiden pasti tidak tahu orang itu karena orang itu adalah
seorang ahjumma yang biasa.
Setelah Na Na pergi, presiden membuka laci mejanya dan mengambil sebuah sapu tangan yang sama persis dengan punya Na Na.
Na Na memperhatikan sapu tangan
yang diberikan oleh ibu Yoon Sung. Na Na menelpon ibu Yoon sung dan
memberitahukan kalau Presiden telah menanyakan di mana Na Na mendapatkan
sapu tangan tersebut. Tetapi Na Na tidak memberitahukan kepada
Presiden. Ibu Yoon Sung terkejut mendengarnya dan menyuruh Na Na untuk
tidak memberitahukan kepada Presiden. Setelah menutup telpon ibu Yoon
Sung berfikir kalau Presiden menanyakan hal itu pasti karena suatu
alasan.
Ibu Yoon Sung berjalan di
sekitar rumah sakit dan tiba-tiba melihat Jae Man sedang berbicara
dengan anak buahnya. Ibu Yoon Sung langsung berhenti dan bersembunyi dan
mengintip Jae Man. Ibu Yoon Sung sangat lega melihat Jae Man akhirnya
pergi dari rumah sakit.
=Flashback =
Ketika Ibu Yoon Sung sedang
hamil dan memeriksakan kandungannya ke dokter, ternyata Jae Man sudah
menunggu di luar. Jae Man menyuruh ibu Yoon Sung untuk menggugurkan
anaknya (Yoon Sung). Ibu Yoon Sung sangat terkejut mendengarnya dan
mengatakan kalau anak yang dikandungnya adalah anaknya dan akan
membesarkannya.
Jae Man menghina
ibu Yoon Sung dengan mengatakan kalau ibu Yoon Sung hanyalah pekerja bar
dan akan menyulitkan masa depan Eung Chan (presiden) dan karena ibu
Yoon Sung, Eung Chan meninggalkan keluarganya.
Ibu Yoon Sung mengatakan kalau
Eung Chan tidak tahu ibu Yoon Sung hamil dan meminta Jae Man untuk tidak
memberitahukan Eung Chan. Jae Man memaksa ibu Yoon Sung menerima uang
dan tetap memaksa ibu Yoon Sung untuk menggugurkan anaknya dan mengancam
ibu Yoon Sung untuk jangan sekali-kali muncul dihadapan Jae Man karena
Jae Man tidak akan menjamin ibu Yoon Sung akan hidup jika muncul
dihadapan Jae Man.
=Flashback end=
Ibu Yoon Sung masih ketakutan
mengingat kejadian itu. Ibu Yoon Sung memegang dadanya dan mengatakan
bahwa dirinya tidak bisa bertemu dengan Jae Man dalam kondisi sakit
seperti ini.
Sedangkan di kediamannya, Jin
Pyo memandang foto dirinya dan sahabatnya, Mu Yeol. Jin Pyo tahu
sahabatnya dulu menyelamatkan ibu Yoon Sung yang hendak bunuh diri
karena hamil.
“Walaupun Yoon Sung
bukan anak biologismu, kau berniat membesarkannya sebagai anakmu
sendiri. Bisakah kau mengerti aku? Jikapun kau tidak bisa, aku tetap
tidak bisa menghentikan dendam ini”.
Ibu Yoon Sung kembali ke kamar
sterilnya dan dikejutlan dengan kedatangan Shik Joong, dan Shik Joong
pun memperkenalkan dirinya. Ibu Yoon Sung pun berterimkasih kepada Shik
Joong karena telah menjaha Yoon Sung.
Tujuan
Shik Joong datang karena Yoon Sung memintanya memberikan foto ayah Yoon
Sung (Mu Yeol). Ibu Yoon Sung memadang foto Mu Yeol
“Yoon Sung selalu memadanng foto ayahnya saat di merasa rindu. Akan lebih bagus seandainya dia masih hidup” ujar Shik Joong.
Ibu Yoon Sung menahan Shik Joong, dan menyerahkan sapu tangan yang sudah di rajut ibu Yoon Sung.
Sementara itu, Yoon Sung masih
saja teringat dengan peristiwa tadi. Seandainya saja yang mengenai dada
Na Na bukan cat tapi peluru? Yoon Sung semakin mencemaskan keselamatan
Na Na.
Ki Joon tergopoh-gopong masuk ke
ruangan dan berteriak panik karena ada kejadian yang menegangkan yang
baru saja terjadi. “Kau telat!”ucap kepala penjaga.
“Beruntungnya Presiden tidak apa-apa, dan tidak ada yang terluka”jelas Kepala Penjaga.
“Aku
tidak bisa membayangkan jika istriku seorang pengawal!”geleng Ki Joon,
“Sepanjang hari aku hanya diliputi ketakutan, bagaimana bisa kau hidup
seperti itu?”
‘Go Ki Joon! Apa kau menyukai seseorang di bagian pengawal?”
Ki Joong langsung mengelaknya, dan Yoon Sung terlihat cemas luar biasa. Kata-kata Ki Joon menohok Yoon Sung.
Yoon Sung mengeluh kepalanya
sakit dan meminta ijin ke ruang kesehatan. Di sana dia hanya berjalan
mondar-mandir merenung. Yoon Sung melihat Na Na berjalan ke toilet, dan
Na Na tidak menyadari sosok Yoon Sung.
Di toilet, Na Na membersihkan seragamnya yang terkena cat. Dan teringat perkataan Yoon Sung.
“Berapa
lama kau akan menyimpan kenangan orang yang sudah mati?jatuh cinta
kepada seroang wanita di dunia ini, bukan sesuatu yang aku bayangkan
sebelumnya, karena itu kau harus melepaskanku”.
Na Na menghela nafas berat mengingat semuanya.
Presiden sedang menyendiri di
sebuah bioskop pribadi, perlahan Jin Pyo menghampirinya. Presiden tidak
terkejut maupun takut dengan kedatangan Jin Pyo.
“Lee
Kyung Hwan, Seo Yong Hak, Kim Jong Shik tidak bisa disalahkan begitu
saja. 28 tahun yang lalu, misi penyapuan bersih aku akan mengeksposnya.
Apa yang dikatakan Cheon Jae Man adalah sebuah kesalahan”jelas Presiden
tanpa memandang Jin Pyo.
“Sepertinya
anda tidak hanya menerima kejutan hari ini, walaupun anda berusaha
menyembunyikan kenyataan. Anda tidak bisa mencegah aku untuk
mengeskposnya!”jawan Jin Pyo dingin.
“Jin Pyo!”
“Setiap malam, aku masih bisa mendengar erangan mereka. 28 tahun aku memimpikan untuk membalas dendam!”
Jin
Pyo mengingatkan Presiden untuk tidak membukanya di publik karena dia
merasa akan tidak tidak berarti dendamnya selama ini. Jin Pyo
mengungkapkan dirinya akan mencoba mengerti tindakan mereka 28 tahun
saat ‘meninggalkan’ tentara khusus, jika mereka punya alasan kuat, namun
Jin Pyo diliputi rasa amarah setelah mengetahui apa yang dilakukan oleh
ke 5 orang tersebut.
“Tunggulah, kau akan menerima hadiah kejutan dariku”ucap Jin Pyo.
“Kenapa kau membawa kabur anak Kyung Hee?”
Langkah Jin Pyo terhenti mendengar pertanyaan presiden, lalu tersenyum tipis. Dan kenapa Presiden bisa mengenal ibu Yoon Sung?
Young Joo mencoba berfikir,
karena semula dia berfikir dokumen rahasia ada di tangan Lee Jin Pyo,
namun nyatanya telah raib. Lantas siapa yang mencurinya?
Pikiran
Young Joo pun melayang saat menggebrek pertemuan Jin Pyo dan Jae Man
disebuah restoran tertutup, dan beberapa pejabat untuk menerima suap.
Young Joo pun terpikir, apa semua ini untuk membalas dendam?
Perusahaan
He Won Group sedang dalam kondisi dililit hutang. Namun akan mendapat
pinjaman dari investor, dan menggunakan perusahaan cabang Hae Won lain
untuk membayarnya. Young Joo melihat pimpinan Hae Won Construction
adalah Steve Lee. Apa artinya ini? Young Joo belum menemukan jawabannya.
Semuanya diinterupsi dengan
datangnya atasan Young Joo. Lalu saat melihat Young Joo sedang melihat
informasi mengenai Cheon Jae Man, atasan Young Joo terlihat jengkel.
Young Joo sudah diperingatkan untuk tidak ikut campur dengan kasus
tersebut.
Atasann Young Joo memintanya untuk memberesi barang-barang Young Joo, diberitahukan Young Joo akan dipindah tugaskan.
Perdebatan Young Joo dan
atasanya di potong dengan datangnya staf Young Joo yang membawa berkas
dokumen yang dikirim City Hunter.
“Mulai hari ini, jaksa Kim akan dipindah tugas. Serahkan kepada jaksa lain!”
“Serahkan kepadaku!”perintah Young Joo. “Berikan kepadaku!”perintah atasan Young Joo.
Staf Young Joo kebingungan. Akhirnya dia membacakan untuk Young Joo dan atasannya.
Isi dokumen itu mengenai hasil
dari Lembaga Lingkungan Hidup dari limbah perusahaan Hae Won. Staf Young
Joo langsung menyerahkan hasilnya ke Young Joo, City Hunter bahkan
menyerahkan surat perjanjian antara pekerja yang terluka dengan
perusahaan. Young Joo langsung melesat pergi.
Yoon Sung mengunjungi Da Hye
yang sedang bekerja di kedai kopi. Da Hye menyuguhkan kopi. Yoon Sung
tak menyangka Da Hye mampu bertahan sebagai pekerja di tempat itu.
Young Joo menerobos masuk, dan
tanpa basa-basi langsung duduk dihadapan Yoon Sung. Da Hye langsung
terpana, karena Young Joo bersikap sopan terhadap Da Hye. Langsung
berubah haluan.
"Bagiku, cinta bisa berubah. Aku menyukai pria yang lembut, guru terlalu kasar!". Da Hye langsung bersemu merah di depan Eun Ah.
Kembali ke Yoon Sung dan Young
Joo. Jaksa Young Joo menyinggung rencana Yoon Sung yang berinvestasi
bersama Steve Lee, dan Steve Lee yang dekat dengan Cheon Jae Man.
“Hae
Won, tampak sempurna di luar namun rapuh di dalam. Keuangan yang sedang
morat-marit”ucap Young Joo sambil memperagakan dengan tumpukan barang.
“Benarkah? Untungnya aku tidak membeli saham mereka”
Young Joo mengemukakan
pandangannya mengapa Steve Lee mengambil alih Hae Won Contruction,
karena dia berniat menghancurkan Hae Won secara keseluruhan. Hae Won
group memberikan seluruh perusahaan cabang sebagai jaminan kredit dana.
Dan saatnya tiba, Steve Lee (Jin Pyo) akan menghancurkan seluruh Hae
Won.
Yoon Sung hanya tersenyum dan
pergi meinggalkan Young Joo begitu saja tanpa mengucapkan kata-kata.
Young Joo ikut tersenyum kecut.
Na Na datang dan hanya
berselisihan jalan dengan Yoon Sung. Na Na berniat membeli kopi. Da Hye
memberitahu adanya Young Joo ke Na Na, sontak senyum Na Na hilang
melihatnya. Young Joo rupanya juga melihat Na Na.
Na Na kembali ke kantor
Presiden, dan menyuguhkan kopi yang tadi dibelinya kepada Presiden. Na
Na memberitahu bahwa itu kopi buatan Da Hye. Presiden tersenyum senang.
Young Joo menghampiri Na Na yang sedang berjalan pulang. Na Na sempat kaget dengan kehadiran Young Joo.
“Apa yang anda ingin bicarakan?”ucap Na Na dingin, “Kumohon, berpura-puralah tidak mengenalku”. Na Na hendak melangkah pergi.
“Kata-kata
maaf yang belum aku katakan kepadamu, aku tahu saat di kantor kejaksaan
kau pasti terkejut. Aku tidak sempat menjelaskannya karena masalah
diriku dan ayahku. Aku tahu ini tidak penting, hanya saja aku minta
maaf”ujar Young Joo tulus.
“Ini
bukan salah jaksa. Aku tahu perasaan jaksa yang juga sulit, sehingga
berpurapura sebagai long-legs ahjussi. Hanya saja, aku sulit
melupakannya”
Na Na tidak bisa menahan
emosinya saat mengingat kata-kata Kim Jong Shik yang meremehkan
kecelakaan ayahnya, dan menyebabkan ibunya mati. Dan menutup mata atas
kejadian semuanya. Na Na tidak tahu harus bagaimana saat mengetahui
jaksa Young Joo anak dari Kim Jong Shik.
Young Joo tertunduk, perasaannya campur aduk dan hanya mengucapkan kata-kata maaf dengan lirih kepada Na Na.
Di klinik, Na Na mengajak Soo
Hee minum soju. Soo Hee langsung tahu Na Na sedang ada masalah. Na Na
menyinggung sedikit mengenai long legs-ahjusi.
“Apa kau sudah tahu bahwa jaksa Young Joo adalah long legs-ahjussi dan anak dari direktu Kim Jong Shik?”tanya Soo Hee hati-hati.
Na Na mengira Soo Hee tahu setelah melihat berita. Soo Hee mengakui bahwa dia sudah mengetahuinya sejak lama.
“Aku
tidak ingin menyembunyikannya darimu, Kim Young Joo adalah bekas
suamiku”. Soo Hee benar-benar meminta maaf karena menyembunyikannya
selama ini dari Na Na.
Kim Na Na terhenyak dan tidak tahu harus berkata apa. Dia hanya melanjutkan minumnya.
Yoon Sung seperti biasanya,
duduk sendiri di ruang kerjanya. Dia membuka dan mengambil kalung peluru
dan cincin dari ibunya. Terdengar panggilan dari Soo Hee.
Terlihat Na Na sudah mabuk berat
tak sadarkan diri saat Yoon Sung datang. Soo Hee sengaja menghubungi
Yoon Sung untuk mengantar Na Na pulang.
Yoo Sung membopong Na Na kembali
ke rumahnya. Sepanjang perjalanan, Yoon Sung hanya terdiam seribu
bahasa, sedangkan Na Na masih tertidur.
Setelah sampai dikediaman Na Na, Yoon Sung langsung merebahkan Na Na di tempat tidur. Yoon Sung duduk dan hanya memandang Na Na.
"Kenapa
kau minum alkohol? Apa karena aku? Aku merasa seperti orang bodoh.
Akulah yang menyuruhmu pergi. Tapi aku tidak bisa mencegah diriku. Aku
tidak bisa menyerahkan dirimu ke orang lain. Tapi aku juga tidak bisa
memintamu berada di sisiku! Kim Na Na, jaga dirimu baik-baik"ujar Yoon
Sung. Yoon Sung segera pergi meninggalkan Kim Na Na.
Chun Jae Man bertemu dengan
presiden. Presiden menegur Chun Jae Man yang memiliki hubungan dengan
Lee Jin Pyo, Presiden menyuruh Chun Jae Man untuk segera berhenti. Chun
Jae Man meremehkan kata-kata presiden yang dianggapnya mencoba
menggunakan kekuasaannya untuk menekan bisnisnya. Chun Jae Man berkata
pada Presiden kalau jaksa Young Joo mencoba mencari tahu tentang dokumen
rahasia yang memuat tentang kejadian pada tahun 1983. Chun Jae Man
berkata pada presiden untuk segera memberi pelajaran pada jaksa Young
Joo. Presiden berkata pada Chun Jae Man untuk tidak menyentuh jaksa
Young Joo, dan dia sendiri yang akan memberitahukan pada publik tentang
peristiwa yang terjadi pada tahun 1983.
Jaksa Young Joo berada di
kantornya dan membereskan semua barang-barangnya. Jang Pil Jae berkata
pada Young Joo kalau diturunkannya Young Joo dikarenakan mereka telah
menginvestigasi Industri Kimia Hae Won. Jang Pil Jae berkata kalau Chun
Jae Man memiliki kekuasaan dan hubungan dengan orang-orang penting.
Young Joo yang sedang membereskan barangnya dan melihat catatan kasus
City Hunter sangat kecewa dan merobek catatan itu. Jaksa Young Joo
membawa barang-barangnya ke mobil dan bersiap untuk meninggalkan
kantornya.
Tiba-tiba ada seseorang yang
mencegahnya pergi. Kepala jaksa datang dan mengatakan kalau Young Joo
tidak boleh pergi dan menambahkan kalau kepindahan Young Joo telah
ditolak, dan Young Joo harus tetap berada di kantor Kejaksaan Seoul dan
melanjutkan kasus City Hunter dan Chun Jae Man. Young Joo yang
mendengarnya sangat senang.
Ternyata orang yang berada di
balik gagalnya kepindahan Young Joo adalah presiden. Presiden menelpon
dan memerintahkan untuk tidak memindahkan jaksa Young Joo. Yoon Sung
yang sedang berada di kantor presiden mendengar semuanya.
"Maaf, Dr. Lee Yoon Sung. Telah membuatmu menunggu, aku sedang menelpon"ucap Presiden.
"Tidak apa-apa. Jaksa yang kau sebut tadi apakah jaksa Young Joo?"tanya Yoon Sung
"Kau tahu dia?"tanya presiden balik.
Presiden menyuruh Lee Yoon Sung
untuk mengjarinya menggunakan beberapa program komputer. Lee Yoon Sung
mengajarkan pada Presiden bagaiman cara mengeprint foto dengan
menggunakan smartphone. Yoon Sung mencetak sebuah foto presiden.
Presiden meminta Yoon Sung untuk mencetak satu atau dua foto Da Hye
karena presiden ingin memasangnya di mejanya.
"Anda benar-benar ayah yang baik"puji Yoon Sung
"Ah
itu hanya 20 persen aku rasa. Tidak sebaik ayahmu, yang membesarkanmu
menjadi seperti ini lalu mengirimu ke Korea"puji Presiden.
Yoon Sung mendengarnya hanya tersenyum.
Anak buah Jin Pyo menemui Yoon
Sung dan memberikan jadwal kegiatan Jin Pyo. Akan ada pertemuan dengan
anggota kongres di klub kesehatan Hae Won.
"Mengapa kau melakukan ini?"tanya Yoon Sung heran.
"Karena
aku tidak mengerti tentang maksud Jin Pyo? Kita memiliki copian dokumen
rahasia, dengan mempublikasikan itu, semuanya akan segera selesai, dan
mereka dapat membayar semuanya. Tapi mengapa Lee Jin Pyo malah bekerja
sama dengan Chun Jae Man?"ucap anak buah Jin Pyo kecewa.
"Aku sangat mengenal ayahku, dibalik itu semua dia pasti memiliki rencana yang bagus"ucap Yoon Sung.
Anak
buah Jin Pyo menambahkan bahwa nanti malam Jin Pyo akan bertemu dengan
Chun Jae Man dan dua orang pejabat publik. Jin Pyo dan Chun Jae Man
berusaha menyogok mereka dengan uang senilai 30 juta won yang berada
dalan kantung yang berisi rumput laut.
Chun Jae Man mendapatkan telepon
dari seorang investor Hae Won industri kimia yang berkata untuk segera
mengembalikan pinjaman uang yang telah dipinjam. Jika Chun Jae Man tidak
segera mengembalikannya Hae Won Contruction akan segera bangkrut.
"Bagaimana bisa aku tidak tahu apapun mengenai pinjaman?!"teriak Chun Jae Man.
"CEO Hae Won Contruction sendiri yang datang dan membicarakan mengenai hal itu"
Inverstor
itu meminta Chun Jae Man untuk melunasi hari itu juga, karena batas
terakhir pembayaran, Jae Man emosi bagaimana bisa menyediakan uang 30
Milyar Won dalam sehari?. Investor tersebut segera menutup pembicaraan.
"Lee
Jin pyo beraninya kau menghancurkanku! Kau melakukan ini bukan untuk
mengambil alih perusahaanku tapi kau ingin membuat aku menjadi
pengemis!"
Anak buah Chun Jae Man datang
dan menanyakan apa yang terjadi, tapi Chun Jae Man hanya terdiam. Jin
Pyo datang menghampiri Chun Jae Man dan berkata agar Chun Jae Man masuk
karena dua orang penting sudah berada di dalam untuk bertemu. Tapi Chun
Jae Man menyuruh Lee Jin Pyo untuk masuk terlebih dahulu.
"Lee Ji Pyo beraninya kau, kau akan segera mati"gumam Chun Jae Man marah.
Chun Jae Man dan Lee Jin Pyo
bertemu dengan dua orang anggota kongres. Chun Jae Man berkata kalau
mereka harus mendukung presiden untuk menyetujui biaya pendidikan
setengah harga dan menyetujui perubahan tentang sekolah hukum privat.
Salah seorang anggota kongres yang mendengar itu berkata.
"Kalau itu adalah permintaan Presiden kita harus memikirkannya"ujarnya
Lee
Jin Pyo berdiri dan mengucapkan terima kasih pada dua orang anggota
kongres tersebut dan berkata untuk mengambil bingkisan yang berada dalam
loker mereka. Chun Jae Man yang mendengar itu menjadi marah.
Yoon Sung menyelinap ke ruang
loker, dan menjebol kunci loker, dan saat akan membuka Yoon Sung
buru-buru bersembunyi karena rupanya anak buah Chun Jae Man juga ke
ruang loker tersebut. Yoon Sung berdiri dibalik kaca, anak buah Jae Man
merasa ada orang lain, Yoon Sung berjalan ke arah berlawan dari anak
buah Jae Man. Dan saat berhadapan, Yoon Sung langsung menghajarnya.
Yoon Sung berusaha memasuki
ruang loker untuk mengambil uang yang telah diberikan Jin Pyo kepada dua
orang pejabat publik tersebut. Ketika berhasil membuka loker tersebut
Yoon Sung terkejut.
Jaksa Young Joo yang sedang
bersama Jang Pil Jae menyimpulakan kalau Jin Pyo dan Chun Jae Man pasti
terlibat sebuah konspirasi. Ketika jaksa Young Joo lewat di dekat meja
informasi, jaksa Young Joo melihat bahwa petugas informasi tidak
sadarkan diri. Young Joo menyimpulkan bahwa itu semua adalah perbuatan
City Hunter.
Young Joo segera
masuk ke dalam ruang loker dan menemukan seorang juga tidak sadarkan
diri. Young Joo segera menelpon Ki Joon untuk memastikan kalau Yoon Sung
tidak berada dalam Blue House. Young Joo segera pergi ke Blue House.
Lee Jin Pyo menemui dua orang
anggota kongres dan mengatakan kalau pemberiannya di pindahkan, tidak
ada dalan loker tetapi dalam mobil masing-masing. Kedua pejabat ini
langsung berterima kasih pada Jin Pyo. Jin Pyo segera menghampiri anak
buahnya.
"Mengapa ekspresi wajahmu seperti itu?"tanya Jin Pyo
"Mengapa kau menyuap anggota kongres tersebut? Alasanku begabung denganmu adalah...."ujar anak buah Jin Pyo
"Aku tahu untuk mengembalikan reputasi sersan Gim Sang Jin (kakak anak buah Jin Pyo) "lanjut Jin Pyo.
Jin
Pyo menjelaskan kalau dia akan membuat Chun Jae Man dibawah kontrolnya.
Tiba-tiba ada sebuah telepon masuk di hp anak buah Jin Pyo.
Anak buah Chun Jae Man menelpon
anak buah Jin Pyo untuk menyamar dan memberitahu kalau ada sebah
kebocoran gas di rumah Jin pyo. Jin Pyo menyuruh anak buahnya untk pergi
terlebih dahulu, karena dia harus menyelesaiakan beberapa masalah.
Jaksa Young Joo menunggu di
depan Blue House. Young Joo mencegat kepala pengawal, Kepala Informasi
Blue House , Ki Joon dan Shin Eun Ah yang sedang jalan bersama.
"Aku ingin menanyakan tentang Lee Yoon Sung"ujar Young Joo
"Bersama
Ki Joon, mereka berdua sangat terkenal. Jika kau berada di tempat
latihan judo, telingamu akan sangat sakit karena mendengar teriakan
mereka berdua, selain dilihat dari prestasi akademiknya, mereka berdua
sangat lemah"ujar Eun Ah blak-blakan.
"Mengapa kau menanyakan tentang dia?"tanya Kepala Pengawal.
"Tidak, hanya ada sedikit masalah"ucap Young Joo.
Lee Yoon Sung datang sambil sedang menelpon anak buah Jin Pyo.
Anak buah Jin Pyo berkata kalau
uang tersebut sudah dipindahkan ke mobil masing-masing pejabat itu. Yoon
Sung berkata agar dia diberitahu lagi jika ada rencana ayahnya yang
lain. Yoon Sung tiba di Blue House, anak buah Jin Pyo berkata kalau ada
masalah dengan kebocoran gas di rumah Jin Pyo.
Yoon Sung berjalan tidak
menyadari kehadiran Young Joo yang langsung mencegatnya, melihat Young
Joo, Yoon Sung teringat tentang kejadian yang sama hampir menimpa Young
Joo. Seketika itu Yoon Sung hendak pergi, namun Young Joo menahan Yoon
Sung.
Lee Yoon Sung segera berbalik
dan akan pergi tapi dicegah oleh Young Joo. Dengan sigap Yoon Sung
menghantam Young Joo dan membantingnya ke tanah dan langsung pergi. Shin
Eun Ah, Ki Joo dan kepala informasi Blue House heran melihatnya. Kepala
pengawal segera menolong Young Joo.
Jin Pyo yang berada di rumah
dikepung oleh anak buah Chun Jae Man, Jin Pyo melawan mereka sendirian.
Namun Jin Pyo kalah jumlah, sehingga dia hampir kalah, dia langsung
bangkit lagi. Anak buah Cheon Jae Man masuk dan mendatangi Jin Pyo, dia
mengeluarkan pisau dan siap untuk membunuh Jin Pyo.
Yoon Sung datang dan segera
menolong Jin Pyo. Dan menghajar satu persatu. Akhirnya untuk sekian
lama, Yoon Sung dan Jin Pyo bersatu melawan musuh.